Rabu
DIBERI GAMBARAN NERAKA SAAT DI MEKKAH
Ibu Laila – Jakarta
Saya seorang pemandu
jamaah haji dan umroh yang sudah 9 tahun menetap di Makkah. Saat menjadi
pemandu haji dan umroh, telah banyak melalui berbagai pengalaman menarik.
Diantaranya satu kejadian yang tidak akan pernah saya bisa lupakan. Pengalaman
ini dialami oleh seorang wanita yang berusia 30 an tahun pada saat saya memandu
rombongannya saat melakukan ibadah haji.
Dalam rombongan tersebut
ada seorang wanita, sebut saja namanya Dewi. Rombongan Dewi setibnya di
lapangan terbang Jeddah kami sambut dengan sebuh bus. Semuanya terlihat riang
karena ini adalah perjalanan haji pertama mereka. Setelah itu saya membawa
mereka dengan menaiki bus menuju ke Madinah.
Alhamdulillah, segalanya
berjalan lancar hingga kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang
turun dari bus. Turunlah mereka satu persatu sampai tiba pada giliran wanita
yangbernama Dewi tersebut. Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba wanita itu jatuh
tidak sadarkan diri, yang secara langsung setelah menginjak bumi Madinah.
Sebagai orang yang
bertanggung jawabdengan rombongan tersebut, saya pun bergegas menuju kea rah
wanita tersebut. Saya lihat dan periksa ternyata tubuh wanita tersebut panas
dan menggigil. Suasana ini membuat panic jamaah lain. Tanpa menunda-nunda,
akhirnya wanita yang bernama Dewi tersebut saya angkat dan membawanya ke rumah
sakit Madinah yang terletak tidak jauh dari tempat kejadian. Sementara itu,
jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan masing-masing. Sampai di rumah sakit
Madinah, wanita itu masih belum sadarkan diri. Berbagai usaha dilakukan oleh
dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.
Sementara itu, saya lalu
kembali meneruskan mengurus jmaah haji yang lain. Dan dengan terpaksa saya
meninggalkan wanita tersebut di rumah sakit. Namun dalam kesibukan mengurus
jamaah, saya menghubungi rumah sakit Madinah untuk mengetahui perkembangan
wanita tersebut.
Namun, saya diberi kabar
bahwa dia masih tidak sadarkan diri. Selepas dua hari, wanita itu masih juga
belum sadarkan diri. Saya semakin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman
pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu.
Semua usaha untuk
memulihkannya gagal, maka wanita itu dibawa ke rumah sakit Abdul Aziz Jeddah
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Di Jeddah, rumah sakitnya lebih
lengkap. Namun usaha untuk memulihkannya masih belum berhasil. Jadwal haji
harus diteruskan. Kami berangkat ke Makkah untuk mengerjakan ibadah haji.
Selesai haji, saya langsung pergi ke Jeddah.
Namun, sampai rumah sakit
Abdul Aziz, saya diberitahu oleh dokter bahwa wanita tersebut masih koma.
Bagaimanapun, kta dokter, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya
mengambil keputusan untuk menunggunya di rumah sakit.
Setelah dua hari menunggu,
akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit
itu, dia memandang kea rah saya dan tiba-tiba memeluk saya dengan erat sambil
menangis terisak-isak. Ketika itu saya sangat bingung, saya bertanya kepada
wanita tersebut, mengapa dia menangis.
Dia sambil terbata-bata
kemudian menjawab bahwa dia akan taubat, dia menyesal telah berbuat hal-hal
yang tidak baik. Kemudian sambil terisak dia menceritakan kalau dia sudah
berumah tangga, menikah dengan lelaki bule. Dan selama ini dia tidak pernah
mengerjakan ibadah. Dia tidak shalat, tidak puasa, bahkan dia dan suami sering
minum-minuman keras. Bisa dikatakan, islamnya hanya KTP saja…
Sambil tercekat suaranya,
dia melanjutkan ceritanya bahwa saat koma dia merasa telah diazab dengan
siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah dia perbuat
selama ini.
Selama koma itu, dia telah
ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah berikan kepadanya. Dia merasa
seperti diazab di neraka. Karena dia selama hidup tak pernah pakai jilbab.
Sebagai balasan, rambutnya ditarik dengan bara api. Sakitnya tidak bisa dia
ceritakan dengan kata-kata.
Tidak hanya itu, buah
dadanya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api,
kemudian ditarik ke sana-sini, putus, jatuh ke dalam api neraka.
Dan dalam komanya itu, dia
merasakan kesakitan yang sangat luar biasa. Menurutnya, setiap hari dia
disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari. Dia tidak diberi waktu untuk beristirahat
atau dilepaskan dari hukuman, sepanjang masa koma itu dilaluinya dengan azab
yang amat pedih.
Dengan suara terbata-bata,
dengan berlinangan air mata, wanita itu meneruskan ceritanya. Bila rambutnya
ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti kulit kepala yang ikut terlepas.
Panasnya juga menyebabkan otaknya terasa seperti menggelegak.
Azab itu dirasakannya
sangat pedih… pedih yang amat sangat… tidak bisa dia ungkapkan dengan
kata-kata. Sambil bercerita, wanita it uterus meraug, menangis terisak-isak.
Terlihat dia betul-betul menyesal atas semua kesalahannya. Saya pun termenung,
kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Sangat pedih balasan Allah kepada
umat-Nya yang ingkar.
Wanita itu mengatakan
kembali bercerita kalau dirinya berislam hanya sebatas KTP saja. Dia sering
minum alcohol, bermain judi dan melakukan segala macam dosa besar. Oleh karena
dia suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, semasa tidak sadarkan diri
itu dia merasa telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam.
“buah yang tak berisi
melainkan hanya duri-duri saja, tapi saya sangat ingin memakannya, karena saya
benar-benar merasa lapar. Bila ditelan buah-buah itu, duri-durinya menusuk
kerongkongan saya dan bila sampai ke perut terasa menusuk perut saya. Sedangkan
jari yang tertusuk jarum pun terasa sakitnya.”
Setelah buah-buah duri itu
habis, dia diberi mkan berupa bara api. Pada saat di masukkan bara api itu ked
lam mulut, seluruh badnnya terasa seperti terbakar hangus. Panasnya Cuma Allah
saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan kepanasan yang
dia rasakan. Setelah memakan bara api itu, dia meminta minuman, tapi dia
dihidangkan dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya cukup busuk, dia
terpaksa meminumnya sebab dia sangat merasa haus.
Semasa diazab itu, dia
merayu memohon kepada Allah supaya diberikan nyawa sekali lagi, untuk bisa
hidup sekali lagi. Tak berhenti dia memohon dan tidak akan mengulangi
kesalahannya lagi. Dia berjanji tidak akan ingkar atas perintah Allah dan akan
jadi umat yang soleh.
Saya termenung mendengar
cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Mha Berkuasa. Kita manusia
ini tak akan terlepas dari balasan-Nya. Kalau baik amalan kita maka baiklah
balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di
akhirat kelak.
Alhamdulillah, wanita itu
telah menyaksikansendiri kebenaran Allah. Sejak itu wanita tersebut benar-benar
berubah. Ketika saya membawanya ke Makkah, dia menjadi jamaah yang paling
khusyuk. Amal ibadahnya tak pernah berhenti. Contohnya, kalau wanita itu pergi
ke masjid pada waktu maghrib dia hanya akan balik ke hotelnya selepas shalat subuh.
Selain itu dia berdoa,
mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Subhanallah… pengalaman yang
luar biasa, taubat nasuha saat ibadah haji.
daftar bisnis ustad yusuf mansur
daftar bisnis ustad yusuf mansur