Minggu
BATU GINJAL KELUAR SAAT DI MAKKAH
Pak Ahmah – warga Blitar
(bukan nama sebenarnya)
Sebut saja namanya pak
Ahmad. Beliau masuk dalam rombongan haji Tahun 2006 atau 1427 H. pada saat itu
pak Ahmad mengidap sakit kencing batu atau batu ginjal yang sudah cukup
kronis.beliau dan keluarganya sudah mengupayakan tindakan medis. Dan
kesehariannya pun selalu mengkonsumsi obat-obatan dari dokter. Kondisi sakit
ini berlangsung cukup lama. Jika kambuh, rasa sakit yang dirasa pak Ahmad
sangat luar biasa.
Namun, sakit itu bukan
menjadi penghalang bagi pak Ahmad untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Beliau memutuskan untuk berangkat haji ke tanah suci. Beliau memutuskan untuk
berangkat haji pada tahun 2006 dengan berbekal obat resep dokter. Rasa takut sakitnya
kambuh di tanah suci dikalahkan keinginannya yang menggebu untuk menjalankan
ibadah haji.
Dengan diiringi rasa
sakit, pak Ahmad tetap menjalankan aktivitas harian di Masjidil Haram. Jika
rasa sakit menyergap, ia pun mengonsumsi obat resep dokter yang dibawanya dari
tanah air. Ia tak ingin, rasa sakit itu mengganggu kenikmatannya dalam
beribadah.
Hingga pada suatu hari, ia
hendak kembali ke pemondokannya di sector IV Jawar Taisir setelah beribadah di
Masjidil Haram. Namun, rasa sakit karena gangguan ginjalnya kembali kambuh.
Ironisnya, obat resep dokter yang telah disiapkan cukup selama di Tanah Suci
ternyata sudah habis. Dengan tertatih-tatih ia mencari taksi untuk pulang
kembali ke pemondokannya yang berjarak 1,5 km dari Masjidil Haram. Padahal,
jika tidak terserang sakit, pak Ahmad biasa menempuhnya dengan berjalan kaki.
Sesampainya di pemondokan,
pak Ahmad segera ditangani dokter kloter dan perawat medis. Namun, obat untuk
kencing batu simpanan kloter tidak tersedia saat itu. Akhirnya, dokter
membuatkan resep obat untuk dibeli di apotek rujukan di sekitar sector Jarwal.
Ketua regu dan beberapa teman pak Ahmad pun berputar untuk mencari obat
tersebut.
Sementara menunggu obat
datang, pak Ahmad merintih menahan rasa sakit. Kepanikan pun terjadi ketika
beliau mengeluarkan air seni disertai darah yang begitu banyak. Tidak hanya
itu, ketua regu dan teman-temannya tidak berhasil mendapatkan obat tersebut.
Akhirnya, dengan segala
kepasrahan dan keikhlasan atas ujian itu, pak Ahmad meminum air Zam-Zam yang
dibawa dari Masjidil Haram hingga lebih dari 3 liter. Dengan terus berdoa,
diminumnya air tersebut hingga pak Ahmad tidak mampu meminumnya lagi. Pak Ahmad
pun beristirahat di pembaringan sambil terus berdoa dan menahan rasa sakit.
Sementara air seni bercampur darah terus keluar.
Setelah 30 menit berlalu,
pak Ahmad minta diantar ke kamar mandi. Dengan tertatih menahan sakit, beliau
dipapah oleh rekan-rekannya menuju kamar mandi yang terletak di ujung kamar.
Selang beberapa saat setelah pak Ahmad masuk ke dalam kamar mandi, tiba-tiba
terdengar suara keras. Bletaakk..! seperti suara sesuatu menabrak dinding kamar
mandi. Apa yang terjadi?
Subhanallah! Terdengar pak
Ahmad berteriak dari dalam kamar mandi. Teman-temannya yang berada di luar
kamar mandi menjadi bingung. Apa yang terjadi?
Beberapa saat kemudian pak
Ahmad keluar sambil berlinangan air mata, tetapi tersenyum bahagia. Adapun
tangannya menggenggam batu sebesar jempol kaki orang dewasa. Ya, itulah batu
yang menimbulkan suara keras tadi.
Pak Ahmad berkali-kali
meneriakkan kalimat thayyibah sambil menunjukkn batu seukuran jempol kaki itu.
Itulah batu ginjal yang selama ini bersarang di ginjalnya selama bertahun-tahun.
Di dalam kamar, pak Ahmad pun bersujud syukur atas karunia dan keajaiban yang
beliau rasakan.
Semua teman-temannya yang
ada di kamar takjub, merinding, dan tidak bisa berkata apa-apa. Hanya kalimat
thayyibah yang terus keluar dari mulut mereka melihat kejadian yang menakjubkan
ini. Sejak saat itu, hilang pula rasa sakit yang selalu diderita pak Ahmad
selama ini.
Itulah keajaiban haji. Itu
pula keajaiban air zam-zam yang ada di tanah suci. Semuanya sudah disabdakan
lewat lisan Nabi Muhammad SAW yang diberkahi. Dari Abdullah Ibnu Umar r.a,
Rasulullah bersabda: “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang haji dan
orang yang umroh, adalah tamu Allah. Dia memanggil mereka, maka mereka pun menjawab
(panggilan)-Nya. Dan mereka memohon kepada-Nya, Dia pun memberikan permohonan
mereka.” (HR. Ath Thabrani dan Ibnu Hibban)
Disebutkan oleh As Suyuthi
dari hadis Ibnu Abbas, dan HR. Al Hkim dan Ad Daruquthni bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Air Zam-Zam itu berkhasiat sesuai dengan apa yang diniatkan. Jika
engkau meminumnya dengan niat meminta kesembuhan maka Allah akan
menyembuhkanmu, dan jika engkau meminumnya dengan niat agar dahagamu hilang
maka Allah akan menghilangkan dahagamu. Ia adalah galian Jibril dan siraman
Allah kepada Ismail.”
daftar bisnis ustad yusuf mansur
daftar bisnis ustad yusuf mansur