Minggu
KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
Ibadah yang penting untuk
dijalankan adalah shalat. Shalat merupakan tiang agama, artinya bila ibadah
shalat seseorang hamba itu baik maka baiklah amal-amal ibadah lainnya. Bahkan,
karena pentingnya shalat bagi hamba maka perintah tersebut langsung diturunkan
Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. tanpa melalui perantara malaikat Jibril,
seperti perintah ibadah lainnya. Perintah shalat diturunkan pada saat isra’ dan
mi’raj.
Shalat terbagi menjadi dua
macam, yaitu shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat wajib adalah shalat yang
wajib dikerjakan oleh hamba yang muslim baik laki-laki maupun perempuan, telah
mencapai usia baligh, dan berakal. Karena sifatnya wajib mka meninggalkannya
berarti dosa. Shalat yang hukumnya wajib adalah shalat lima waktu; shalat
Subuh, shlat Zhuhur, shalat Ashar, shalat Maghrib, dan shalat Isya’. Adapun shalat
sunnah adalah shalat yang apabila mengerjaknnya akan mendapat pahala, tetapi
apabila tidak mengerjakannya tidak apa-apa. Meskipun disyariatkan untuk
dikerjakan, shalat sunnah tidak diwajibkan sebagai ibadah yang harus dikerjakan
oleh hamba-Nya. Contoh shalat sunnah adalah shalat Dhuha, shalat Tahajud,
shalat sunnah Qobliyah, shalat sunnah Ba’diyah, shalat sunnah Tasbih, shalat
Witir, shalat Hajat, shalat Istikharah, dan lain-lain.
Karena hukumnya yang
sunnah, tentu masing-masing dari shalat sunnah itu tentu terkandung hikmah,
keistimewaan dan faedah bagi orang yang mau mengerjakannya, di samping balasan
mendapat pahala. Orang yang gemar melaksanakan shalat sunnah semasa hidupnya
tentu akan mendapat keistimewaan dan kenikmatan dari Allah Swt baik di dunia
semasa hidup maupun di akhirat ketika hari pembalasan. Pada bab ini akan
dibalas salah satu shalat sunnat yang disunnahkan untuk dikerjakan bila ingin
dimudahkan dalam urusan rezeki, yaitu shalat Dhuha. Banyak pembahasan yang
telah dilakukan oleh ulama-ulama terkait pentingnya shalat Dhuha ini dalam hal
rezeki.
Allah Swt berfirman: “Dan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
(QS. Ad-Dhuha[93]:8)
Salah satu ayat dalam
surat Ad-Dhuha di atas yang menjadi bacaan ketika shalat Dhuha menunjukkan
bahwa Allah Swt lah yang memberikan kita kecukupan pada saat-saat kita
kekurangan. Karena itu, kita pun meminta pertolongan kepada-Nya dalam masalah
rezeki, kalau bukan kepada Allah Swt. Maka kepada siapa kita meminta
pertolongan. Salah satu cara terbaik untuk meminta pertolongan kepada Allah Swt
adalah dengan shalat. Dan shalat yang diajarkan untuk meminta pertolongan
urusan rezeki adalah shalat dhuha.
Allah Swt memerintahkan
kepada kita untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Di saat kita
mengalami kesusahan dalam hal rezeki kita bersabar karena pasti pertolongan
akan datang kepada kita, shalat menjadi pendorong cepat datangnya bantuan
pertolongan itu karena shalat juga berarti doa. Perintah tersebut terdapat
dalam firman Allah Swt.: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah[2]:153)
Keutamaan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha merupakan
ibadah yang penting setelah ibadah wajib bagi umat muslim. Bukan hanya karena
shalat Dhuha ada kaitannya dengan rezeki seseorang, tetapi shalat Dhuha
memiliki berbagai keutamaan dan sebagai bentuk kecintaan serta penghambaan diri
kepada Allah Swt di antara keutamaan-keutamaan shalat Dhuha adalah:
a.
Sebagai bentuk sedekahnya tubuh.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya
dari Abi Dzar, dari Rasulullah Saw bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang
(persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih
adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah,
setiap takbir adalah sedekah, menganjurkan kebaikan serta mencegah kemungkaran
itu adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di
waktu Dhuha.” (HR.Muslim, Abu Dawud, dan riwayat Bukhari dari Abi Hurairah).
b. Akan dibangunkan istana di surga oleh Allah
Swt bagi yang mengerjakannya.
Janji Allah Swt tersebut terdapat dalam
hadis Nabi Muhammad Saw.: “Dari Anas bin Malik Ra. Bahwasanya Rasulullah Saw
berdsabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat
maka Allah Swt akan membangunkan untuknya istana di surga.” (HR. Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
c.
Mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran.
Salah satu keutamaan shalat Dhuha yang
diketahui oleh banyak orang adalah shalat Dhuha erat kaitannya dengan masalah
rezeki. Orang yang gemar dan rajin menjalankannya akan selalu dimudahkan oleh
Allah Swt dalam urusan rezekinya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: “Shalat
Dhuha itu dapat mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran. Dan, tidak akan ada
yang memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.” (HR.
at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
d.
Shalat Dhuha merupakan ibadah yang
diwasyiatkan Rasulullah Saw.
Sebagaimana hadis yang berisi wasiat
Rasulullah Saw kepada Abi Hurairah Ra: “Dari Abi Hurairah Ra, beliau berkata:
“Kekasihku (Rasulullah Saw) mewasiatkan kepadaku tiga hal: puasa tiga hari
setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat, dan shalat Witir sebelum tidur.”
(HR.Bukhari dan Muslim).
e.
Mendapat jaminan terpenuhinya kebutuhan di
sore hari.
Orang yang gemar melakukan shalat Dhuha di
pagi harinya maka Allah Swt akan menjamin baginya terpenuhi kebutuhannya hingga
sore hari, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah Saw; “Dari Uqbah bin
Amir al-Jubani Ra, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda; “Sesungguhnya Allah Swt
berfirman: “Wahai anak Adam, laksanakan untuk-Ku empat rakaat sebelum siang,
Aku akan penuhi kebutuhanmu dengan shalat tersebut di akhir harimu.” (HR.
Ahmad).
f.
Orang yang mengerjakan shalat Dhuha
bagaikan orang yang mendapat banyak harta rampasan perang.
“Dari Abi Hurairah Ra, beliau berkata:
Rasulullah Saw mengutus sekelompok utusan perang, kemudian utusan ini membawa
banyak harta rampasan perang dan cepat pulang. Kemudian ada yang berkata: Wahai
Rasulullah Saw kami tidak pernah melihat kelompok yang lebih cepat pulang dan
lebih banyak membawa ganimah dibandingkan utusan ini. Kemudian beliau menjawab;
‘Maukah aku kabarkan keadaan yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan
lebih banyak membawa rampasan perang? Yaitu seseorang berwudhu di rumahnya dan
menyempurnakan wudunya kemudian pergi ke masjid dan melakukan shalat Subuh
kemudian diakhiri dengan shalat Dhuha. Maka orang ini lebih cepat kembali
pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya.” (HR. abu Ya’la
dan Ibnu Hibban).
g.
Mendapat pahala seperti orang umrah.
Orang yang membiasakan diri mengerjakan
shlat Dhuha akan mendapat balasan dari Allah Swt berupa pahala sebagaimana
pahlanya orang yang berumrah. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Saw: “Dari Abu
Umamah Ra, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: ‘Barangsiapa yang keluar dari
rumahnya untuk shalat berjamaah dalam keadaan telah bersuci, maka pahalanya
seperti pahala jamaah haji yang sedang ihram. Dan barang siapa yang beranjak
untuk melakukan shalat Dhuha, tidak ada yang menyebabkan dia keluar (dari rumahnya)
kecuali untuk shalat Dhuha, maka pahalanya seperti pahala orang yang umrah. Dan
shlat setelah melaksanakan shalat yang di antara kedua shalat tersebut tidak
membicarakan masalah dunia adalah amalan yang dicatat illiyyin (tempat catatan
amal kebaikan). (HR. Abu Daud).
h.
Shalat dhuha merupakan shalatnya para
awwabin.
Awwabin merupakan sebutan bagi orang yang
kembali, artinya mereka suka kembali kepada Allah Swt. Mereka kembali kepada
Allah Swt melalui shalat, taubat, ibadah, ikhlas, dan meninggalkan hawa nafsu.
Shalat Dhuha merupakan shalat yang biasa dikerjakan oleh para awwabin ini.
“Dari Abi Hurairah Ra, bahwasanya
Rasulullah Saw bersbda; “Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali para
awwabiin’. Beliau berkata: ‘Shalat Dhuha adalah shalatnya para awwabiin.” (HR.
ath-Thabrani, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim).
i.
Mendapat kemuliaan masuk surga melalui
pintu Dhuha.
Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan;
“Sesungguhnya di dalam surge ada pintu yang dinamakan pintu Dhuha. Maka ketika
datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah Swt.), di manakah orang
yang selalu mengerjakan sembahyang atas-Ku dengan sembahyang Dhuha? Inilah
pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam surge dengan rahmat Allah Swt.” (HR.
Thabrani dan Abu Hurairah).
Sungguh, shalat Dhuha
memiliki keutamaan bagi para pelakunya baik di dunia maupun di akhirat. Di
dunia, mereka akan mendapatkan keberkahan berupa rezeki dan kecukupan dalam
kebutuhan hidup, sedangkan di akhirat kelak Allah Swt akan memberi balasan
berupa surge dan dipanggil untuk memasukinya melalui pintu tersendiri yang
dinamakan pintu Dhuha. Wallaahu a’lam!!!
daftar bisnis ustad yusuf mansur
daftar bisnis ustad yusuf mansur