Rabu
DOSA SEBAGAI PENGHALANG RIZKI
Manusia memiliki diagram
hidup yang beraneka ragam. Idealnya diagram kehidupan manusia kan makin lama makin naik, walaupun
mungkin ada fluktuasinya, tapi jika dirata-rata diagramnya meningkat. Ada
manusia yang diagram hidupnya mengalami fluktuasi yang ekstrim. Ada juga yang
datar saja, itu namanya sudah mati. Ada juga manusia yang diagram hidupnya
sempat turun jauh, namun ia bisa naik melebihi apa yang pernah didapatkannya.
Ini yang disebut dengan kehidupan. Ada naik, ada turun. Yang kacau adalah
diagram hidupnya yang makin makin lama makin turun. Kenapa bisa begini? Karena
orang ini belum sempat bertaubat. Udah tau
hidupnya susah, punya kesalahan, tapi nggak mau taubat.
Ada juga diagram kehidupan
orang yang seperti lingkaran. Berputar-putar saja, pusing tidak karuan. Ada
juga yang seperti kotak, ke mana-mana mentok, nggak keluar-keluar dari
kesulitan. Tapi, sebaik-baiknya
kehidupan orang beriman ialah ketika di atas, dia bersyukur dan ketika dibawah,
dia bersabar. Begitu juga dia bersabar ketika di atas dan bersyukur ketika di
bawah.
Hidup itu kalau tidak
sabar dan bersyukur, memang berasa diledek. Misal, seorang karyawan pabrik
sudah nabung setahun dari mulai bulan syawal sampai ketemu bulan Ramadhan.
Menjelang tanggal 1 Syawal, pekerja itu belanja, masuk ke mall. Begitu keluar dari mall
semua tabungan dia selama setahun itu bisa langsung habis, Cuma digantiin 2 kantong belanjaan. Ini nih, betapa nggak ada harganya duit itu kalau nggak dipake untuk ibadah ...
Jadi, hidup itu musti ada
syukurnya, mesti ada sabarnya, baik pada saat kita berada di atas maupun
dibawah.
***
Kalau saudara sudah merasa
hdup saudara makin lama makin turun, sebelum jatuh terlalu dalam, saudara
taubat. Saudara cek! Ada apa dengan hidup saudara? Apa yang menghalangi rezeki
saudara, hidup saudara, gerak saudara, usaha saudara, sehingga tidak naik-naik?
Ibarat hidup didunia,
ketika saudara mulai merasakan gejala-gejala batuk, bersin, meriang, saudara
minum obat, minum vitamin, seperti itu kira-kira. Jangan sampai saudara tidak
cek. Terlalu dalam nanti jatuhnya ...
Saya Cuma mengajak kita
semua berikir, ada apa di hidup kita? Sejatinya kalau kita hidup benar,
pakaiannya halal, celananya halal, sepatunya halal, semua halal, ente ingin
usaha, cukup bertekad, berdoa, “Bismillah Ya Rabb, saya mau usaha. Cuma usaha
apa, Ya Rabb? Saya nggak tau. Tapi saya yakin Engakau tau Ya Rabb”. Sebab itu, saudara keluar aja dah.. itu rezeki insya Allah akan datang. Nah, terus kenapa kalau
kita sudah punya rezeki, sudah punya duit, tapi pada hilang?
Demi Allah, andai saya,
dan saudara-saudara semua punya dosa tidak terlalu banyak, tidak gemar maksiat,
tidak gemar berbuat buruk, memenuhi amalan-amalan wajib, menghidupkan yang
sunnah, menjahui apa yang dilarang Allah, maka Allah akan sepenuh-penuhnya
bertanggungjawab atas rezeki kita semua!
Sepenuh-penuhnya!
surah Al-Mukminun ayat 23.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh
kepada kaumnya, lalu ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah,
(karena) sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak
bertakwa (kepada-Nya)?” (QS.Al-Mukminun: 23)
Saudara akan tahu
bagaimana Nabi Nuh diutus jauh sebelum Nabi Muhammad Saw. Allah memerintahkan
kita semua, siapa pun kita, untuk bertakwa, beribadah dan taat kepadaNya.
Jaminan itu kemudian akan terjadi kalau kita taat beribadah kepada Allah Swt.
Allah menjamin betul hidup
kita semua! Asal saudara betul-betul lurus, tidak peduli apapun pekerjaan
saudara, office boy, pembantu, security, cameraman, supir taksi.
Berapapun gaji saudara, Allah sudah menyiapkan jalan rezekinya. Saudara punya
anak 7 dengan Rp 700.000 per bulan, tidak ada urusan! Karena anak saudara hidup
bukan karena gaji saudara, tapi karena Allah Azza Wajalla. Ada saja jalannya
kalau Allah mau ngasih rezeki kepada makhlukNya.
Misalkan, saudara supir
taksi. Suatu hari, saudara bawa penumpang. Si penumpang nanya, “Bang, ane lagi ada rezeki nih. Berapa argonya?”
“55 ribu ...”
“Ini buat ente sejuta ... Titip salam sama
anak-anak ente semua.”
Subhanallah ... Allah
penuhi kebutuhan saudara. Kenapa? Karena hari itu anak ente mau masuk SMP, butuh duit
500 ribu.
Tapi kalau kita semua jadi
makhluk yang nggak taat, nggak inget sama Allah, Allah nggak mau tanggung jawab
atas hidup. Nggak bakalan mau ...
Apa yang saudara punya
aja, bisa diambil oleh Allah ... Katakanlah saudara punya duit buat beli mobil,
ternyata di tengah jalan dirampok. Udah pengen beli rumah, atau bahkan udah
beli rumah, ternyata rumah sengketa. Semuanya nggak akan terjadi kalau Allah
nggak izinin.
Kalau hidup saudara sedang
susah, sedang banyak persoalan, segeralah minta ampun pada Allah. Kalau hidup
sudah diampuni, hidup akan menjadi terang benderang lagi. Hutang akan segera
lunas, istri akan kembali ke pangkuan kita, anak yang tadinya melawan kita,
jadi penurut. Jangan pikir anak kita yang sering membantah dan melawan hanyalah
karena kita salah menididik, bukan itu saja. Bisa jadi hal itu adalah akibat
kita memberi makan mereka dari rezeki yang nggak halal.
Saudara punya tetangga
nggak ada yang baik sama saudara. Gimana mau baik? Saudara aja nggak kenal sama
tetangga. Tapi begitu saudara meminta ampun pada Allah, Allah bikin semuanya berbalik lagi pada kita.
Ia jadikan kita dekat lagi dengan anak-anak kita, istri kembali, pekerjaan
kembali, hutang lunas, dan lain sebagainya.
Saudara yang dirahmati
Allah, sejatinya ampunan Allah itu gampang. Demi Allah, gampang! Kita tinggal
datang ke Allah, melakukan apa yang Ia perintahkan, insya Allah ampunan Allah
kita dapatkan. Namun ternyatam, tidak
semua orang dikehendaki untuk diampuni. Dan tidak semua orang diberikan
kesempatan untuk meminta ampunan.
Persoalannya adalah siapa
yang diberikan kesempatan oleh Allah?
Jangan-jangan kita adalah
salah satu yang tidak diberi kesempatan untuk diberikan pengampunan oleh Allah.
Jangan-jangan kita termasuk salah satu yang tidak dikehendaki Allah untuk
mendapatkan ampunan itu.
Misalnya saudara bertekad
untuk membaca ayatul kursi setiap
selesai shalat. Karena dengan membacanya, Allah akan ampuni dosa kita. Kalau
sudah dapat ampunan Allah, insya Allah hutang akan lunas, rumah tangga yang
berantakan akan kembali sakinah, mawadah
warahmah, bahkan rumah saudara yang sudah dijual berkali-kali akan kembali
menjadi milik saudara. Itu kalau Allah sudah memberikan ampunan kepada saudara
semua.
Tapi sekali lagi, siapa
yang bisa menjamin saudara bisa konsisten
melakukan setiap hari?
Tidak semua orang
diberikan hak oleh Allah untuk meminta ampunan. Oleh karena itu, mohon pada
Allah, minta pada Allah, agar saudara
diberikan kesempatan untuk diampuni dan meminta ampun pada Allah
sebanyak-banyaknya.
Itulah salah satu hikmah
dalam QS. Al-Mukminun, Allah terus memberikan kesempatan kepada kita semua
untuk memohon ampun kepadaNya. Tapi kita yang diberi kesempatan malah lalai menggunakan kesempatan itu
sampai ajal menjelang. Seperti sebagaimana Nabi Nuh pada saat itu menyeru pada
ummatnya “wahai ummatku takutlah pada Allah Swt; karena Allah bisa memberikan
azab pada kita semua.” Namun perkataan Nabi Nuh malah ditertawakan dan dikatai gila oleh ummatnya. Ketika ia
membangun sebuah kapal besar, ia dianggap mengada-ada bahkan dilempari pula
kapalnya itu dengan kotoran ...
***
Mari sama-sama kita
bertasbih, beristighfar untuk membersihkan hati-hati kita. Insya Allah
mudah-mudahan kita diampuni oleh Allah sehingga hidup kita jadi terang
benderang, insya Allah.
daftar bisnis ustad yusuf mansur
daftar bisnis ustad yusuf mansur