Selasa
MENGUNDANG REZEKI DENGAN SELALU MENYEMPATKAN DIRI UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
Hijrah di jalan Allah, bisa kita lakukan dengan “selalu menyempatkan diri untuk beribadah kepada Allah,” atau dalam bahasa Arab acapkali disebut dengan istilah ‘tafarrugh’.
Ketika kita telah mantap
berhijrah di jalan Allah, maka sepatutnya kita beRusaha sekeras mungkin mengosongkan
hati kita, untuk hanya beribadah kepada Allah (tafarrugh li ‘ibadatillah). Dalam hal ini hendaknya kita selalu berusaha menyembah Allah
seolah-olah kita melihat Allah. Dan jika kita tidak melihat Allah, maka
sesungguhnya Allah melihat kita. Persis sebagaimana pesan Baginda Rasulullah
Saw., “Hendaklah kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu
tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Muslim).
Kalau kita cermati dengan
seksama hadis tersebut, maka janganlah kaukira bahwa ‘tafarrugh’ (menyempatkan diri) untuk beribadah, berarti
meninggalkan seluruh pekerjaan kita di dunia ini, dan duduk seharian penuh di
masjid siang dan malam untuk beribadah kepada Allah. Jangan kaukira seperti
itu. Akan tetapi mengertilah dan pahamilah bahwa esensi dari tafarrugh adalah menghadirkan hati dan
jasad kita, jiwa dan raga kita, pada saat kita beribadah kepada Allah.
Ya, ketika kita beribadah
kepada Allah, sepatutnya kita lakukan dengan penuh khusyu dan tawadhu kepada
Allah, dengan menghadirkan seluruh keagungan Allah dalam hati, jiwa, dan raga
kita, seolah-olah Allah benar-benar berada di hadapan kita dan mengawasi kita.
Itulah arti dan maksud dari “selalu menyempatkan diri untuk beribadah kepada
Allah.”
Kalau kita sudah niat
berhijrah di jalan Allah dengan selalu berusaha menyempatkan diri kita untuk
beribadah kepada-Nya, maka jangan sampai, secara kasatmata kita selalu
beribadah kepada Allah, tetapi hati dan jiwa kita berada entah di mana. Jangan
samapai badan kita shalat di dalam masjid, sedangakan hati kita berada di luar
masjid. Jangan sampai! Justru, dalam kondisi apa pun, jiwa, raga, dan hati kita
harus selalu mengingat Allah. Sebab, itulah hakikat dari “selalu menyempatkan
diri beribadah kepada-Nya.”
Ketahuilah, bahwa ketika
kita selalu menyempatkan diri untuk beribadah kepada Allah, maka sesungguhnya,
dengan iu Allah akan memudahkan rezeki-Nya untuk kita. Menyempatkan diri untuk
beribadah kepada Allah, ternyata menjadi salah satu terapi ampuh dalam
mengundang dan mendatangkan rezeki dari langit. Hal ini sesuai dengan hadis
sahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim
berikut ini : “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman, ‘Wahai anak Adam,
sempatkanlah untuk menyembah-Ku, maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup
kefakiranmu. Jika kamu tidak melakukan, maka Aku aka penuhi tanganmu dengan
kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu’.”
Dalam hadis yang lain,
Imam Al-Hakim meriwayatkan: “Tuhanmu telah berfirman, ‘Wahai anak Adam,
sempatkanlah untuk beribadah kepada-Ku, maka Aku akan penuhi hatimu dengan rasa
kaya dan Aku akan penuhi kedua tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam,
janganlah kamu menjauhi Aku, maka Aku akan memenuhi kedua tanganmu dengan
kesibukan’.”
Betapa dahsyatnya hadis di
atas. Bagaimana tidak? Dalam hadis di atas, terang-terangan kita dengar dan
simak janji Allah pada orang-orang yang mau menyempatkan diri untuk beribadah
kepada-Nya. Tidak tanggung-tanggung. Allah akan menjamin kekayaan, baik secara
material maun immaterial. Allah jamin akan menutup seluruh pintu kemiskinan.
Tak hanya itu, Allah juga menjamin akan mencukupi seluruh kebutuhan
hamba-hamba-Nya yang selalu menyempatkan diri beribdadah kepada-Nya. Subbanallah!
Tapi berhati-hatilah bila
engkau enggan menyempatkan diri beribdah kepada Allah, maka Allah akan
mengancammu dengan dua hal: Allah akan memberimu kesibukan yang tak pernah usai
dan kebutuhanmu yang tak pernah tercukupi. Dengan kata lain, hatimu akan
sempit, jiwamu akan kerdil, dan kemiskinanmu akan semakin menjadi-jadi.
Semua itu adalah janji
Allah. Dan sesungguhnya janji Allah itu benar adanya. Wakaana wa’dullaahi haqqa! Janganlah engkau meragukannya!
Percayalah, jika Allah sudah mengayakan seseorang, maka tidak ada satu makhluk
pun di dunia ini yang bisa memiskinkannya. Begitu juga sebaliknya, jika Allah
sudah memiskin seseorang, maka tak ada seorang pun yang mampu mengayakannya.
Sekarang, terserah Anda,
ingin dikayakan Allah, atau ingin dimiskinkan-Nya? Semua keputusan dan pilihan
ada dalam diri Anda. Karena memang, hidup adalah pilihan. Life is choice!
untuk menjemput rezeki
Allah, kita setidaknya harus memiliki tiga modal yang bersifat fundamental; (1)
takwa yang tinggi kepada Allah; (2) tawakal yang luar biasa kepada Allah, dan;
(3) semangat hijrah di jalan Allah yang tidak tangung-tangung. Dan tiga hal
itu, kalau kita amati, sejatinya telah dimiliki oleh Rasulullah. “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.
daftar bisnis ustad yusuf mansur
daftar bisnis ustad yusuf mansur