Senin
BERSEDEKAHLAH AGAR HIDUPMU BERKAH
Sebut saja Ami, dia
mempunyai pengalaman luar biasa mengenai sedekah. Ami telah lama mengidap
penyakit kulit yang tidak jelas. Dalam suatu waktu penyakit bisa kambuh,
gatal-gatal di seluruh badan. Banyak dokter telah dia kunjungi, obat-obatan
telah dia beli, namun seakan tidak mempan. Sakit itu tidak kunjung sembuh. Ami
enggan lagi ke dokter.
Dalam keadaan hampir
frustasi tersebut, Ami berkeinginan menyedekahkan uang yang seharusnya untuk
berobat. Anak yatim dia pilih untuk menerima sedekahnya.
Tidak ada niat lagi bagi
Ami selain mencari ridha Allah saat bersedekah. Namun sebulan keajaiban Allah
muncul, dari hari ke hari setelah bersedekah, sakitnya pelan-pelan membaik.
Subhanallah. Kini Ami tidak perlu lagi mengeluhkan sakitnya, karena sudah
sembuh total berkah sedekah atas izin Allah.
Di tempat yang lain, kisah
menakjubkan terjadi, sebut saja namanya Vivi. Vivi dilanda gundah karena tidak
kunjung mendapatkan kerja, padahal tidak sedikit usaha yang dilakukan. Bingung
mendera hatinya. Waktu salat tiba, Vivi segera menunaikan kewajibannya. Selesai
salat, seakan ada petunjuk yang kuat dari Allah, sebuah ayat terlintas di
kepalanya, “Kamu sekali-kali tidak akan sampai pada kebajikan (yang sempurna)
sebelum menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran:92)
Vivi lalu mengingat-ingat
uang di tabungannya, kemudian mengingat-ingat siapa dalam waktu dekat yang
membutuhkan bantuannya. Ingatannya langsung tertuju pada saudaranya yang
membutuhkan bantuan. “Bismillah, kucari ridha-Mu, ya Allah,” batin Vivi saat
itu, bukan mengharap apa-apa selain ridha Allah.
Uang di tabungannya ia
sedekahkan pada saudaranya yang terbelit kesulitan dikarenakan keluarganya
dirawat di rumah sakit. Lega yang dirasakan Vivi, ada kekuatan iman di hatinya,
berkah sedekah mampu memenangkan keresahannya.
Tidak lama kemudian, dalam
hitungan hari, sebuah telepon dari kantor yang dia ajukan lamaran kerja
mengabarkan pada Vivi bahwa Vivi diterima kerja, dan agar datang memenuhi
panggilan bos perusahaan di kantornya. Saat itulah Vivi langsung sujud syukur.
Sedekah itu perlu
keikhlasan, bukan mengharap balasan, sesulit apapun yang terjadi, hendaknya
sedekah dilandasi iman dan harapan yang dalam akan ridha Allah.
Balasan sedekah tidak
berarti berupa materi, namun bisa saja berkah sedekah tersebut berimbas pada
ketenangan hati, khusyuknya ibadah, terjaganya diri dari belanja sia-sia.
Selain itu manfaat sedekah juga mampu menjadikan manusia sebagai pribadi yang
mampu ikhlas kapan saja.
Abu Bakar adalah sahabat
Rasulullah yang sangat ringan dalam kebaikan, tanpa pertimbangan menggunakan
seluruh hartanya untuk menebus budak yang disiksa kaum Quraisy. Begitupun
Khadijah, wanita kaya raya yang sangat peduli terhadap kaum tertindas, tidak
pernah mempertimbangkan atau pun menimbang-nimbang harta yang diinfakkan di
jalan Allah.
Sedekah itu memang berat
jika tidak dilandasi iman yang kuat, padahal Allah menjanjikan balasan yang
luas bagi insan yang menyedekahkan hartanya untuk kepentingan agama Allah.
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiapbulir
seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Balasan dan berkah
melimpah bagi harta yang disedekahkan. Mari berlomba-lomba meraih ridha Allah
dengan sedekah.
“Subhanallah, melimpahnya
balasan dan berkah bagi harta yang disedekahkan. Nah, apalagi saudaraku yang
kalian tunggu? Mari berlomba-lomba meraih ridha Allah dengan sedekah,
semarakkan dunia dengan usaha sedekah, agar harta yang Allah titipkan menjadi
berkah.” (Dikisahkan oleh Yuliana)