Jumat
SI BELANG, SI BOTAK dan SI BUTA
Pada zaman dahulu,
hiduplah tiga lelaki cacat. Lelaki pertama penderita penyakit belang. Sebagaian
kulitnya dipenuhi dengan bercak-bercak putih. Lelaki kedua botak. Tak ada
sehelai rambut pun yang menutupi kepalanya. Sehingga ia sangat kepanasan jika
berada di bawah terik matahari. Adapun lelaki ketiga buta. Kedua matanya tak
dapat melihat apa-apa.
Si belang berdoa kepada
Allah,”Ya Allah, sembuhkanlah penyakit belang di kulit ini. Sungguh saya
tersiksa karena sering diejek oleh sebab penyakitku ini. Baguskan wajah dan
kulitku, Ya Allah.”
Si botak juga berdoa
kepada Allah, “Ya Allah, tumbuhkan rambut di atas kepalaku ini. Sangat tersiksa
rasanya berada di bawah panasnya matahari tanpa sehelai rambut menutupi
kepalaku. Oleh karena itu, sembuhkanlah penyakitku ini, ya Allah.”
Si buta tak mau ketinggalan,
ia menengadahkan tangannya, “Ya Allah, sembuhkan penyakit buta yang menimpaku
ini. Sehinga aku dapat melihat keindahan ciptaan-Mu.
Pada saat doa itu
dipanjatkan, ada malaikat turun dari langit. Ia menjelma menjadi pemuda yang
tampan wajahnya. Ia diutus oleh Allah untuk menguji sampai di mana tingkat
keimanan mereka kepada Allah Pencipta alam semesta ini. Malaikat utusan Allah
Swt. itu lalu menanyakan kepada mereka satu per satu tengtang ihwal apakah yang
mereka minta dan harta apakah yang mereka inginkan.
Si belang menjawab, “Aku
minta tubuh yang indah, kulit mulus dan bersih, dan harta yang aku sukai adalah
unta.”
Si botak berkata, “Aku
minta rambutku ditumbuhkan, sehingga kepalaku menjadi menarik. Dan harta yang
kuminta adalah sapi.”
Si buta menyahut,” Kalau
aku, aku memohon agar Allah menyembuhkan penyakitku. Sehingga kedua mataku
tidak mengalami buta. Harta yang sangat kusukai adalah domba.”
Akhirnya, permintaan
ketiga lelaki cacat itu dikabulkan oleh Allah.
Hari berganti hari. Bulan
berganti bulan. Tahun berganti tahun. Ketiga lelaki itu menjadi kaya raya.
Lelaki pertama memiliki ratusan unta. Lelaki kedua memiliki sapi yang tak kalah
banyaknya. Begitu juga lelaki yang ketiga, kambingnya ada di mana-mana.
Allah lalu menguji ketiga
lelaki itu. Ia mengirim utusan yang sama kepada mereka. Tapi, kali ini malaikat
itu menjelma menjadi orang tua renta yang pikun. Pakaiannya kotor dan
compang-camping.
Malaikat itu datang kepada
lelaki pertama dan berkata kepadanya, “Aku minta kepadamu, demi Allah yang
telah memberimu tubuh yang indah dan harta melimpah. Aku meminta kepadamu
sedikit uang yang akan menjadi bekalku dalam mengadakan perjalanan.”
Ia menjawab,” Ini hartaku.
Hasil tetes keringatku, enak saja kau memintanya. Aku tak punya waktu buatmu.
Pergilah!”
Malaikat itu pun pergi
meninggalkan lelaki yang pertama dan datang kepada lelaki yang kedua. Ia
berkata kepadanya, “Aku minta kepadamu, demi Allah yang telah menumbuhkan
rambutmu yang indah di atas kepalamu dan harta yang melimpah ruah, sudilah kiranya
kau memberikan sesuatu yang dapat dimakan untukku?”
Ia menjawab, “Apa? Minta?
Hartaku ini adalah milikku dan hasil bekerjaku. Pergilah kau dari hadapanku,
hai pengemis yang menjijikkan!”
Malaikat itu lalu pergi
menuju lelaki yang ketiga dan berkata kepadaku, “Wahai orang kaya, demi Allah
yang telah menyembuhkan penglihatanmu, berilah aku satu domba yang air susunya
nanti dapat menjadi bekalku dalam perjalanan?”
Lelaki ketiga itu
menjawab,”Iya benar. Dulu aku memang buta. Allah kemudian menyembuhkan
penyakitku dan memberikan satu domba, hingga akhirnya domba ini dapat
berkembang biak menjadi banyak. Itu semua tidak lain karena Allah yang
berkehendak. Demi Allah, aku tidak akan menolak permintaanmu.
Malaikat itu lalu berkata,
“Hartamu akan tetap menjadi milikmu, karena Allah telah menguji kepadamu. Allah
telah memberikan ridha-Nya kepadamu karena kamu menshadaqahkan rezekimu sebagai
wujud rasa syukur kepada-Nya. Adapun kedua temanmu itu, mereka dikembalikan
seperti sedia kala. Lelaki pertama kulitnya menjadi belang dan miskin kembali.
Sedangkan lelaki kedua menjadi botak dan miskin tak punya suatu apa pun.
daftar bisnis ustad yusuf mansur
daftar bisnis ustad yusuf mansur