Rabu
BERSEDEKAHLAH, AGAR HARTAMU BERKAH!
Sebut saja Ami, dia
mempunyai pengalaman luar biasa mengenai sedekah. Ami telah lama mengidap
penyakit kulit yang tidak jelas. Dalam suatu waktu penyakit bisa kambuh, gatal-gatal
di seluruh badan. Banyak dokter telah dia kunjungi, obat-obatan telah dia beli,
namun seakan tidak mempan. Sakit itu tidak kunjung sembuh. Ami enggan lagi ke
dokter.
Dalam keadan hampir
frustasi tersebut, Ami berkeinginan menyedekahkan uang yang seharusnya untuk
berobat. Anak yatim dia pilih untuk menerima sedekahnya.
Tidak ada niat lain bagi
Ami selain mencari ridha Allah saat bersedekah. Namun sebuah keajaiban Allah
muncul, dari hari ke hari setelah bersedekah, sakitnya pelan-pelan membaik. Subhanallah. Kini Ami tidak perlu lagi
mengeluhkan sakitnya, karena sudah sembuh total berkah sedekah atas izin Allah.
Di tempat lain, kisah
menakjubkan terjadi, sebut saja namanya Vivi. Vivi dilanda gundah karena tidak
kunjung mendapatkan kerja, padahal tidak sedikit usaha yag dilakukan. Bingung mendera
hatinya. Waktu salat tiba, Vivi segera menunaikan kewajibannya. Selesai salat,
seakan ada petunjuk kuat dari Allah, sebuah ayat terlintas di kepalanya, “Kamu
sekali-kali tidak akan sampai pada kebajikan (yang sempurna) sebelum
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS.
Ali Imran: 92)
Vivi lalu mengingat-ingat
uang di tabungannya, kemudian mengingat-ingat siapa dalam waktu dekat yang membutuhkan
bantuannya. Ingatannya langsung tertuju pada saudaranya yang membutuhkan
bantuan. “Bismillah, kucari ridha-Mu, ya Allah,” batin Vivi saat itu, bukan
mengharap apa-apa selain ridha Allah.
Uang di tabungannya ia
sedekahkan pada saudaranya yang terbelit kesulitan dikarenakan keluarganya
dirawat di rumah sakit. Lega yang dirasakan Vivi, ada kekuatan iman di hatinya,
berkah sedekah mampu menenangkan keresahannya.
Tidak lama kemudian, dalam
hitungan hari, sebuah telepon dari kantor yang di ajukan lamaran kerja
mengabarkan pada Vivi bahwa Vivi diterima kerja, dan agar datang memenuhi
panggilan bos perusahaan di kantornya. Saat itulah Vivi langsung sujud syukur.
Sedekah itu perlu
keikhlasan, bukan mengharap balasan, sesulit apapun yang terjadi, hendaknya
sedekah dilandasi iman dan harapan yang dalam ridha Allah.
Balasan sedekah tidak
berupa materi, namun bisa saja berkah sedekah tersebut berimbas pada ketenangan
hati, khusyuknya ibadah, terjaganya diri dari belanja sia-sia. Selain itu
manfaat sedekah juga mampu menjadikan manusia sebagai pribadi yang mampu ikhlas
kapan saja.
Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah
yang sangat rigan dalam kebaikan, tanpa pertimbangan menggunakan seluruh hartanya
untuk menebus budak yang disiksa kaum Quraisy. Begitu pun Khadijah, wanita kaya
raya yang sangat peduli terhadap kaum tertindas, tidak pernah memperhitungkan
atau pun menimbang-nimbang harta diinfakkan di jalan Allah.
Sedekah itu memang berat
jika tidak dilandasi iman yang kuat, padahal Allah menjajikan balasan yang luas
bagi insan yang menyedekahkan hartanya untuk kepentingan agama Allah.
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh
seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah:241)
Balasan dan berkah
melimpah bagi harta yang disedekahkan. Mari berlomba-lomba meraih ridha Allah
dengan sedekah.
“Subhanallah, melimpahnya
balasan dan berkah bagi harta yang disedekahkan. Nah, apalagi saudaraku yang
kalian tunggu? Mari berlomba-lomba meraih ridha Allah dengan sedekah,
semarakkan dunia dengan usaha sedekah, agar harta yang Allah titipkan menjadi
berkah.”